Wednesday, October 31, 2012
Bulletin Metropolis: Curhat Lewat Komik
bulletin metropolis-anak lapas curhat lewat komik
Suka dan duka yang dirasakan tahanan anak di bawah umur di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pakjo Klas I Palembang akan dituangkan dalam komik.
Adalah Abdul Rahman Soleh, koordinator Program Rumah Tanpa Jendela, sekaligus fasilitator Komik Curhat yang menggagas rencana ini.
“Di Sumatera, Palembang adalah kota pertama. Ini soft launchingnya. Komiknya sudah jadi. Kita beri nama Komik Curhat,” ujar Soleh, dibincangi saat pembukaan workshop Komik Curhat di Lapas Anak Pakjo, Rabu (31/10).
Sebelumnya Komik Curhat dibuat di Blitar, Tangerang, Sidoarjo, dan Jombang. Di Palembang, Pembuatan komik ini bekerja sama dengan Yayasan Bunda Eva.
Sesuai namanya, komik curhat memuat ungkapan hati tahanan anak. “Mereka bisa mengekspresikan perasaan selama berada di balik jeruji besi,” ujar Soleh.
Tentu tak semua anak boleh bertutur, hanya dipilih 30 anak. Mereka pun kelak dipandu saat ingin bercerita.
“Tapi anak-anak itu sendiri yang akan merumuskan apa yang ingin mereka ceritakan. Komiknya setebal 60 halaman,” Soleh menerangkan.
Mengapa dipilih cerita soal kehidupan anak di lembaga permasyarakatan? Kata Soleh, selama ini jarang ada yang mengurus anak lapas. Soleh pun tanpa segan mengatakan dirinya cukup dekat dengan Kepala Lapas Anak Pakjo.
“Kepala Lapas sendiri berkeinginan curhat tahanan anak itu diangkat dalam komik,” ujar Soleh.
Ia menambahkan, hasil karya tahanan anak di Lapas Pakjo lumayan bagus. “Di luar perkiraan. Ceritanya bagus dan menarik.”
Sebelumnya, Soleh mengatakan pihaknya telah menuangkan cerita soal derita anak korban semburan lumpur Lapindo.
“Nanti cerita Sampang juga kita angkat,” ujar Soleh, merujuk pada pertikaian bernuansa agama di Sampang, beberapa waktu lalu.
Kepala Lapas Anak Pakjo Palembang, Puji Harinto, mengatakan, pembuatan komik ini salah satu upaya memberikan ruang berekspresi bagi tahanan anak.
“Mereka bisa menuangkan emosinya lewat komik. Kerinduan kepada keluarga, orang-orang yang disayangi. Pembuatan komik ini juga untuk memberi pelajaran kepada anak seusia mereka agar tidak terjerumus, misalnya terlibat narkoba,” kata Harinto.
Eva Santana, Ketua Yayasan Bunda Eva, menyambut positif pembuatan komik curhat tahanan anak di Lapas Pakjo.
“Ini bisa jadi sarana menyalurkan potensi mereka untuk berkreasi,” ujar Eva, yang dalam kesempatan workshop itu melihat komik hasil kreasi tahanan anak Pakjo.(wahyu)
Anak Lapas curhat lewat komik
http://sumsel.antaranews.com/berita/267667/anak-lapas-curhat-lewat-komik
Anak Lapas curhat lewat komik
Rabu, 31 Oktober 2012 17:11 WIB
Ketua Yayasan Bunda Eva, Ny Eva Santana Putra mengatakan komik merupakan karya tulis sangat luar biasa, karena penulisnya tidak hanya harus mampu menciptakan karya tulis yang bagus tetapi juga mengambar....
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palembang, Pujo Harinto, ketika pembukaan workshop, Rabu mengatakan kegiatan ini diharapkan bisa menjadi wadah anak-anak didik lapas mencurahkan bakat dan imajinasi mereka dalam bentuk komik.
Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Yayasan Bunda Eva dan akan terus difasilitasi untuk mendorong kreativitas sebanyak 271 anak penghuni lapas.
Menurut dia, sebenarnya kegiatan di lapas tersebut cukup bervariasi, tetapi membuat komik kini terus mereka galakan.
Apalagi partisipasi organisasi sosial yang telah siap memfasilitasi, mengasah kemampuan anak-anak dalam menciptakan komik dengan cerita dan gambar yang kreatif.
Ketua Yayasan Bunda Eva, Ny Eva Santana Putra mengatakan komik merupakan karya tulis yang sangat luar biasa, karena penulisnya tidak hanya harus mampu menciptakan karya tulis yang bagus tetapi juga mengambar.
Kreativitas dan kecerdasan dalam menuangkan tulisan serta gambar jadi kunci utama dalam pembuatan komik. (Nila)
Anak Lapas curhat lewat komik
Rabu, 31 Oktober 2012 17:11 WIB
Ketua Yayasan Bunda Eva, Ny Eva Santana Putra mengatakan komik merupakan karya tulis sangat luar biasa, karena penulisnya tidak hanya harus mampu menciptakan karya tulis yang bagus tetapi juga mengambar....
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palembang, Pujo Harinto, ketika pembukaan workshop, Rabu mengatakan kegiatan ini diharapkan bisa menjadi wadah anak-anak didik lapas mencurahkan bakat dan imajinasi mereka dalam bentuk komik.
Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Yayasan Bunda Eva dan akan terus difasilitasi untuk mendorong kreativitas sebanyak 271 anak penghuni lapas.
Menurut dia, sebenarnya kegiatan di lapas tersebut cukup bervariasi, tetapi membuat komik kini terus mereka galakan.
Apalagi partisipasi organisasi sosial yang telah siap memfasilitasi, mengasah kemampuan anak-anak dalam menciptakan komik dengan cerita dan gambar yang kreatif.
Ketua Yayasan Bunda Eva, Ny Eva Santana Putra mengatakan komik merupakan karya tulis yang sangat luar biasa, karena penulisnya tidak hanya harus mampu menciptakan karya tulis yang bagus tetapi juga mengambar.
Kreativitas dan kecerdasan dalam menuangkan tulisan serta gambar jadi kunci utama dalam pembuatan komik. (Nila)
Monday, October 29, 2012
semua bisa "ngomik"
![]() |
karya: romi |
![]() |
karya: solihan |
![]() |
karya irawansah |
![]() |
karya: dadi |
![]() |
karya: suwardiyono |
![]() |
karya: yuda dadu |
![]() |
karya: ridho |
![]() |
karya: alfian |
![]() |
karya:' nopriyadi |
![]() |
karya: ardian |
![]() |
karya: viki |
Komik Karya Anak-Anak Penghuni Lapas Anak Pria Palembang hasil workshop kerjasama antara LP Anak Pria Palembang dengan komunitas RTJ tgl 28-31 oktober 2012.
Kegiatan ini terselenggara atas ijin dan inisiatif dari kepala lapas Bapak Pujo Harinto, dibantu para staf Lapas, diantaranya adalah Pak Asnedi Rambang, Pak Albert, dan Pak Yoseph yang telah menyiapkan banyak hal terkait terselenggaranya kegiatan workshop komik curhat sampai penerbitan buku kompilasi komik curhat hasil workshop.
Sunday, October 28, 2012
bakat terpendam di dalam penjara
Komik Curhat di Lapas Anak Palembang
Pada hari Sabtu, 27 Oktober 2012, setiba di Bandar Udara Badaruddin Palembang, kami dijemput langsung oleh Pak Pujo Harinto, Kepala Lapas Anak Palembang.
Setelah sarapan kami ke Lapas Anak Pria Palembang.
Kami memutuskan untuk langsung berinteraksi dengan kawan-kawan yang menghuni penjara.
Sampai di lapas, anak-anak yang memang sudah di daftar untuk ikut kelas komik curhat di kumpulkan.
Sejumlah 50 anak segera berkumpul begitu pengeras suara lantang memanggil mereka.
Kami berkumpul di selasar Lapas, dimana biasanya dipakai untuk bertemunya tamu yang membezuk narapidana. Sesi diawali saling memperkenalkan diri antara kami dan anak-anak penghuni penjara.
Saat sedang asik berdiskusi, hujan turun dengan derasnya. Kami akhirnya harus bergeser ke dalam ruangan.
Kegiatan kami lanjutkan lagi,
Satu-persatu peserta komik curhat memperkenalkan diri.
Proses memperkenalkan diri menjadi ajang untuk belajar percaya diri. Awalnya para narapidana malu untuk tampil, tetapi begitu lima orang berani tampil, yang lainpun tanpa ragu maju, lalu mempresentasikan dirinya.
Setelah sesi perkenalan, dilanjut sesi mengenalkan program komik curhat. Apa itu komik curhat, dan sebagainya.
Ini kemudian menjadi sesi terakhir, karena memang jadwal kami sebenarnya masih akan dilaksanakan pada hari senin. Begitu kami umumkan kegiatan akan dimulai hariu senin, anak-anak malah meminta kalau bisa dimajukan pada hari minggu. Karena hari minggu bagi mereka adalah hari "kematian"
Kami menyetujuinya, Hari minggu kami akan memulai sesi...
Setelah sarapan kami ke Lapas Anak Pria Palembang.
Kami memutuskan untuk langsung berinteraksi dengan kawan-kawan yang menghuni penjara.
Sampai di lapas, anak-anak yang memang sudah di daftar untuk ikut kelas komik curhat di kumpulkan.
Sejumlah 50 anak segera berkumpul begitu pengeras suara lantang memanggil mereka.
Kami berkumpul di selasar Lapas, dimana biasanya dipakai untuk bertemunya tamu yang membezuk narapidana. Sesi diawali saling memperkenalkan diri antara kami dan anak-anak penghuni penjara.
Saat sedang asik berdiskusi, hujan turun dengan derasnya. Kami akhirnya harus bergeser ke dalam ruangan.
Kegiatan kami lanjutkan lagi,
Satu-persatu peserta komik curhat memperkenalkan diri.
Proses memperkenalkan diri menjadi ajang untuk belajar percaya diri. Awalnya para narapidana malu untuk tampil, tetapi begitu lima orang berani tampil, yang lainpun tanpa ragu maju, lalu mempresentasikan dirinya.
Setelah sesi perkenalan, dilanjut sesi mengenalkan program komik curhat. Apa itu komik curhat, dan sebagainya.
Ini kemudian menjadi sesi terakhir, karena memang jadwal kami sebenarnya masih akan dilaksanakan pada hari senin. Begitu kami umumkan kegiatan akan dimulai hariu senin, anak-anak malah meminta kalau bisa dimajukan pada hari minggu. Karena hari minggu bagi mereka adalah hari "kematian"
Kami menyetujuinya, Hari minggu kami akan memulai sesi...
-rtj-
Sunday, October 21, 2012
Perubahan Bermakna
KOLAPS DAN PENGALAMAN GW DI DALAMNYA
penulis: OKHAN
Tiga
tahun sudah lamanya hukuman yang sudah kujalani tanpa satupun atau
pernah berfikir untuk masa depanku dan tak mau belajar sesuatu untuk
mewujudkan cita-citaku. Semuanya akau anggap tidak penting, dan aku
hanya memikirkan masa hukuman yang sangat lama, jauh-jauh dan semakin
jauh ke dalam dunia kekosongan.
Sering
aku berfikir ingin sekali bangkit tuk belajar mencari yang kuinginkan,
seperti melukis dan menulis, bahkan yang sangat aku harapkan sekarang
adalah ada seseorang yang mau memberi dorongan dan mau mendengarkan
semua perasaan senang, sedih, dsb. Yang ku ungkapkan padanya , tapi
lewat apa? Tak kutemukan semua itu.
Di
ambang perasaan demi perasaanku yang bergejolak tak menentu aku
dipindahkan dari Lapasku ke Lapas ini yang kuhuni sekarang “Lapas Anak
Pria Tangerang” ada seorang Petugas/ Pegawai yang menasihatiku. “Lapas
baru itu akan membawa hidup baru buat kamu!”
Minggu
pertama aku di Lapas Anak Pria Tangerang, aku hanya belajar
menyesuaikan diri dengan lingkunganku yang baru, padat sekali dengan
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Ada
satu kegiatan yang aku beri tanda, yaitu “KOLAPS” (KomunitasKomik
Lapas). Kegiatan tersebut/ ini menjadi objek untuk menyalurkan inspirasi
dan juga sebagai media curhat yang dituangkan dalam bentuk gambar/
komik.
Aku
ikut kegiatan itu baru beberapa bulan yang lalu ketika Kolaps mau
mengadakan Pameran kegiatan itu langsung memberi pengalaman menarik
buatku.
Waktu
itu kami diberi waktu hanya seminggu untuk mempersiapkan pameran.
Setiap hari selama seminggu kami kerja keras/ sangat giat, dan pada
saatnya pameran semuanya sudah siap. Aku sangat senang karma pekerjaanku tidak sia-sia, bahkan berhasil sampai pelaksanaan pameran di TIM Jakarta-Pusat sangat meriah.
Kegiatan
ini terus memberiku motifasi-motifasi, inspirasi-inspirasi, dan yang
sangat aku kagumi adalah perubahan dalam diriku yang cukup serius. Aku
sebelumnya tak punya spirit hidup, malah benci hidup. Sekarang aku
sangat menikmati hidup ini karna dengan kegiatan positif ini semua
fikiran-fikiran negatifku hilang berganti dengan inspirasi-inspirasi
yang lumayan.
Jadi
Kolaps sangat banyak memberiku masukan-masukan penting dalam jalan
hidupku. Aku sangat senang dapat mengikuti kegiatan Kolaps! Karna setiap
ada masalah/ pusing fikiranku.
Sekarang aku bisa berfikir tentang arti hidupku ini yang tak pernah kumanfaatkan dan kupahami sebelumnya.
-rtj-
kolaps, kelompok komik satu-satunya di dalam penjara?
Di penjara anak pria Tangerang, ada kelompok komik yang aktif melakukan kegiatan membuat komik curhat. Bahkan menerbitkan buku komik hasil karya andikpas (anak didik lapas) sekarang disebut warga binaan.
Ya, nama kelompoknya adalah kolaps (kelompok komik curhat lapas.)
Komik curhat menjadi bagian dari program pojok curhat, sebuah program pendampingan terhadap narapidana anak yang ingin menceritakan permasalahannya lewat konseling langsung dengan pendamping.
Selain konseling dengan psikolog anak yang rutin datang ke lapas, anak-anak juga bisa mengikuti kelas komik curhat, dimana nantinya anak-anak akan dipandu agar bisa mencurhatkan perasaannya lewat beberapa tahap.
Ada sembilan poin yang akan memandu anak-anak saat membuat komik.
ke sembilan poin itu adalah:
1. Menggambar bermacam ekpresi wajah
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik cara mengenal dan memahami keadaan emosi diri sendiri
2. Mengambar (mengidentifikasi) diri sendiri/ orang lain
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik cara mengenal, memahami dan menghargai diri sendiri atau temannya secara bentuk fisik/ perwadagan
3. Menggambar berbagai macam perasaan yang dirasakan/ pengalaman merasakan sesuatu
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik cara mencurahkan perasaan yang terpendam, baik itu perasaan sedih ataupun senang
4. Menggambar berbagai aktifitas baik siang ataupun malam
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik cara mengidentifikasi aktifitas apa saja yang dilakukan, kemudian bisa didiskusikan bersama
5. Menggambar bentuk-bentuk dasar, (lingkaran, bujur sangkar, segitiga dll)
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik kemampuan teknik menggambar paling dasar
6. Menggambar ekpresi gerak
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik teknik menggambar dan
kepekaan menangkap berbagai ekpresi gerak yang tertangkap oleh mata
Menggambar tematis
7. menggambar tematis
Tujuan:
Memberikan pemahaman dan mengajarkan kepada andik untuk bisa menggambar sesuai dengan tema yang disepakati
8. Menggambar karakter tokoh
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik untuk bisa membuat karakter tokoh, baik yang imajinatif atau berdasarkan karakter nyata
9. Menggambar komik puisi, cerpen dan syair lagu
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik untuk bisa menginterpretasikan tema-tema yang beragam dan menambah kekayaan imajinasi.
Diharapkan, dengan adanya sembilan poin panduan itu, akan memudahkan anak-anak saat mengkepresikan perasaannya dalam emmbuat gambar komik curhat.
Kegiatan menggambar komik curhat ini di inisiasi oleh komunitas RTJ (Rumah Tanpa jendela) sebuah komunitas pendampingan anak dalam situasi khusus, berbasis seni dan kreativitas.
Ya, nama kelompoknya adalah kolaps (kelompok komik curhat lapas.)
Komik curhat menjadi bagian dari program pojok curhat, sebuah program pendampingan terhadap narapidana anak yang ingin menceritakan permasalahannya lewat konseling langsung dengan pendamping.
![]() |
buku komik berisi karya anak lapas |
Selain konseling dengan psikolog anak yang rutin datang ke lapas, anak-anak juga bisa mengikuti kelas komik curhat, dimana nantinya anak-anak akan dipandu agar bisa mencurhatkan perasaannya lewat beberapa tahap.
Ada sembilan poin yang akan memandu anak-anak saat membuat komik.
ke sembilan poin itu adalah:
![]() |
logo kolaps, karya andikpas |
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik cara mengenal dan memahami keadaan emosi diri sendiri
2. Mengambar (mengidentifikasi) diri sendiri/ orang lain
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik cara mengenal, memahami dan menghargai diri sendiri atau temannya secara bentuk fisik/ perwadagan
3. Menggambar berbagai macam perasaan yang dirasakan/ pengalaman merasakan sesuatu
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik cara mencurahkan perasaan yang terpendam, baik itu perasaan sedih ataupun senang
4. Menggambar berbagai aktifitas baik siang ataupun malam
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik cara mengidentifikasi aktifitas apa saja yang dilakukan, kemudian bisa didiskusikan bersama
5. Menggambar bentuk-bentuk dasar, (lingkaran, bujur sangkar, segitiga dll)
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik kemampuan teknik menggambar paling dasar
6. Menggambar ekpresi gerak
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik teknik menggambar dan
kepekaan menangkap berbagai ekpresi gerak yang tertangkap oleh mata
Menggambar tematis
7. menggambar tematis
Tujuan:
Memberikan pemahaman dan mengajarkan kepada andik untuk bisa menggambar sesuai dengan tema yang disepakati
8. Menggambar karakter tokoh
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik untuk bisa membuat karakter tokoh, baik yang imajinatif atau berdasarkan karakter nyata
9. Menggambar komik puisi, cerpen dan syair lagu
Tujuan:
Mengajarkan kepada andik untuk bisa menginterpretasikan tema-tema yang beragam dan menambah kekayaan imajinasi.
Diharapkan, dengan adanya sembilan poin panduan itu, akan memudahkan anak-anak saat mengkepresikan perasaannya dalam emmbuat gambar komik curhat.
Kegiatan menggambar komik curhat ini di inisiasi oleh komunitas RTJ (Rumah Tanpa jendela) sebuah komunitas pendampingan anak dalam situasi khusus, berbasis seni dan kreativitas.
-rtj-
Saturday, October 20, 2012
yang khas dari dalam penjara
Berikut ini istilah-istilah khas yang ada di dalam penjara:
"Nyadong" buat anak yang menghuni penjara berarti, pekerjaan atau aktifitas mengantri makanan saat jam makan. Pekerjaan "nyadong" biasanya dilakukan oleh tahanan kasta rendah yang disebut "Korpe."
"Korpe" ditunjuk oleh "Tamping" atau tahanan pendamping yang "berkuasa" atas satu blok penjara.
"Korpe" yang jadi penyadong bukanlah pekerjaan tanpa upah. Setiap narapidana yang di besuk dan menerima uang wajib memberi seribu rupiah untuk "Korpe."
Tetapi, berposisi sebagai "Korpe" bukanlah posisi yang menyenangkan. Semua kerja keras di blok menjadi tanggungjawabnya. Mulai dari nyuci piring sampai menatanya kembali ke dapur.
Jenjang karir di lapas buat anak yang tidak punya posisi tawar dimulai dari menjadi "Korpe", tetapi kalau si anak memang punya nyali, punya uang atau "batu" biasanya akan melewati posisi itu.
Pelan-pelan bisa naik menjadi "brengos" atau wakil "Tamping" baru menjadi "Tamping"
"Tamping" atau Tahanan pendamping.
ini adalah posisi paling keren.
Kalau posisinya menjadi "Tamping" Kalapas (Kepala Lapas) itu berarti ia akan menjadi penjaga ruangan Kepala Lapas. Menjadi kepercayaan Kalapas sangat membanggakan bagi para narapidana anak.
Ada juga Tamping dapur, pekerjaannya menjaga dapur. Enak juga di posisi ini karena bisa jadi kucing dapur, alias mendapat makanan sisaan dapur.
Ada juga istilah "ngilik:, artinya aktivitas mendekati seseorang hungga orang tersebut memberikan sesuatu. Lalu ada juga istilah "ngelacak", yaitu mencari informasi terkait barang atau uang atau makanan di seputaran sel atau tempat kunjungan.
Kemudian ada istilah "guyur", biasanya dilakukan kepada orang yang sedang ulang tahun., atau mau bebas.
Anak yang akan bebas lalu diguyur dengan macam-macam cairan yang ditemui di dalam lapas. Untuk kenang-kenangan, katanya.
Selain "guyur" juga ada istilah "gulung", yaitu perbuatan mengeroyok seseorang yang dianggap "batu" atau keras kepala.
Yang tak kalah unik adalah "bongseng" yaitu kode-kode tangan untuk saling berkomunikasi antar sesama napi anak. Biasanya dilakukan untuk mengelabui petugas terkait pesan rahasia antar narapidana anak.
Demikian sedikit hal unik dan khas yang menjadi bagian sehari-hari para penghuni lapas anak.
"Nyadong" buat anak yang menghuni penjara berarti, pekerjaan atau aktifitas mengantri makanan saat jam makan. Pekerjaan "nyadong" biasanya dilakukan oleh tahanan kasta rendah yang disebut "Korpe."
"Korpe" ditunjuk oleh "Tamping" atau tahanan pendamping yang "berkuasa" atas satu blok penjara.
"Korpe" yang jadi penyadong bukanlah pekerjaan tanpa upah. Setiap narapidana yang di besuk dan menerima uang wajib memberi seribu rupiah untuk "Korpe."
Tetapi, berposisi sebagai "Korpe" bukanlah posisi yang menyenangkan. Semua kerja keras di blok menjadi tanggungjawabnya. Mulai dari nyuci piring sampai menatanya kembali ke dapur.
Jenjang karir di lapas buat anak yang tidak punya posisi tawar dimulai dari menjadi "Korpe", tetapi kalau si anak memang punya nyali, punya uang atau "batu" biasanya akan melewati posisi itu.
Pelan-pelan bisa naik menjadi "brengos" atau wakil "Tamping" baru menjadi "Tamping"
"Tamping" atau Tahanan pendamping.
ini adalah posisi paling keren.
Kalau posisinya menjadi "Tamping" Kalapas (Kepala Lapas) itu berarti ia akan menjadi penjaga ruangan Kepala Lapas. Menjadi kepercayaan Kalapas sangat membanggakan bagi para narapidana anak.
Ada juga Tamping dapur, pekerjaannya menjaga dapur. Enak juga di posisi ini karena bisa jadi kucing dapur, alias mendapat makanan sisaan dapur.
Ada juga istilah "ngilik:, artinya aktivitas mendekati seseorang hungga orang tersebut memberikan sesuatu. Lalu ada juga istilah "ngelacak", yaitu mencari informasi terkait barang atau uang atau makanan di seputaran sel atau tempat kunjungan.
Kemudian ada istilah "guyur", biasanya dilakukan kepada orang yang sedang ulang tahun., atau mau bebas.
Anak yang akan bebas lalu diguyur dengan macam-macam cairan yang ditemui di dalam lapas. Untuk kenang-kenangan, katanya.
Selain "guyur" juga ada istilah "gulung", yaitu perbuatan mengeroyok seseorang yang dianggap "batu" atau keras kepala.
Yang tak kalah unik adalah "bongseng" yaitu kode-kode tangan untuk saling berkomunikasi antar sesama napi anak. Biasanya dilakukan untuk mengelabui petugas terkait pesan rahasia antar narapidana anak.
Demikian sedikit hal unik dan khas yang menjadi bagian sehari-hari para penghuni lapas anak.
RTJ ke Jogja
Catatan yang tercecer:
Komik curhat di jogja
Pameran komik curhat & foto hasil pendampingan di lapas anak pria dan wanita Tangerang , hasil kerjasama antara komunitas RTJ dan komunitas KAMPUNG HALAMAN/ KH
Pameran berlangsung 23-30 Januari 2010 di ruang pamer LP Wirogunan, Jl. Taman Siswa Jogjakarta.
-rtj-
![]() |
Patrialis Akbar mengunjungi pameran |
![]() |
diskusi tentang proses pendampingan di dalam lapas anak |
![]() |
Yoga jadi narasumber |
![]() |
stop motion Tampak luar, gedung pameran komik |
jangan sampai masuk bui
![]() |
SMP AlHikmah Pulo Gadung |
![]() |
SMK PGRI 108 Tangerang |
Catatan yang tercecer:
Workshop dan Roadshow "jangan sampai masuk bui"
Workshop dan Roadshow "jangan sampai masuk bui"
Ngobrol santai tentang hal-hal yang sepertinya sepele seputar masalah ABG/Remaja, dan ternyata bisa berpotensi menyebabkan masuk bui/penjara.
Dari mulai coba-coba ngerokok, sampai pacaran diluar batas. Dari kekerasan sebaya sampai tawuran atas nama solidaritas.
Setelah diobrolkan, didiskusikan, kemudian dicurhatkan diatas selembar HVS A4, menjadi karya komik curhat.
Kegiatan ini berlangsung di 10 sekolah di Jakarta, Tangerang, Depok dan Dalam setiap sesinya, dihadirkan narasumber yang pernah menjadi korban dan sudah merasakan tidak enaknya menjadi tahanan di dalam penjara.
Kegiatan yang difasilitasi relawan dari komunitas RTJ/rumah tanpa jendela ini berlangsung pada bulanNovember 2009.
-rtj-
![]() |
poster kegiatan |
![]() |
SMK Alhikmah Jakarta Timur |
Friday, October 19, 2012
Komik Curhat di Kupang
Catatan yang Tercecer:
Workshop Komik Curhat di Kupang
Pembuatan komik curhat “Mengenal Hak dan Kewajibanku” diinisiasi oleh ChildFund ndonesia wilayah Zonal Timur. Aktivitas ini dilaksanakan pada tanggal 06-10 Februari 2012 di Kupang. Proses pembuatan komik diawali dengan diskusi interaktif selama dua hari mengenai media komik curhat sebagai sarana sosialisasi yang informatif dan menarik. Kemudian penyegaran mengenai hak anak, pengkategorian kewajibaan anak, penggalian ide dan isi cerita yang akan divisualisasikan dalam gambar.
Workshop Komik Curhat di Kupang
Pembuatan komik curhat “Mengenal Hak dan Kewajibanku” diinisiasi oleh ChildFund ndonesia wilayah Zonal Timur. Aktivitas ini dilaksanakan pada tanggal 06-10 Februari 2012 di Kupang. Proses pembuatan komik diawali dengan diskusi interaktif selama dua hari mengenai media komik curhat sebagai sarana sosialisasi yang informatif dan menarik. Kemudian penyegaran mengenai hak anak, pengkategorian kewajibaan anak, penggalian ide dan isi cerita yang akan divisualisasikan dalam gambar.
Proses ini kemudian dilanjutkan dengan kegiatan membuat komik
curhat dengan isi cerita berdasarkan 4 kelompok kategori hak anak yaitu Hak
hidup, Hak Tumbuh Kembang, Hak Perlindungan dan Hak Partisipasi selama 2
hari.
Selanjutnya hasil gambar para ilustrator dipresentasikan dan didiskusikan.
Sehingga setiap bahasa dan makna dalam gambar yang dihasilkan oleh para
illustrator dan penulis cerita dapat dipahami bersama-sama. Proses pembuatan
komik berlangsung seru dan menyenangkan. Keterbatasan teknis yang sering
dirasakan oleh peserta menjadi tak berarti, karena penekanan pembuatan komik
memang lebih fokus ke cerita atau curhatannya. Sedangkan secara visual, oleh
fasilitator di tekankan lebih ke kemampuan menggambarkan ekspresi dari subyek
yang divisualkan.
Hasil akhir dari workshop komik kemudian dipamerkan dalam
bentuk jemuran, sambil masing-masing kelompok yang terdiri dari 4 wilayah di
NTT, yaitu: Sumba, Kupang, Belu dan Flores mempresentasikan "jerih
payahnya. . Karya mereka itu kemudian akan dicetak menjadi
kompilasi komik KHA, dan kartu remi edukatif untuk anak2 sekkolah
di NTT. seru sekali acaranya.
Seluruh rangkaian pembuatan komik ini difasilitasi oleh staff ChilFund
Indonesia Zonal Timur, Asosiasi Remaja Friendly Kupang dan fasilitator dari
Komunitas Rumah Tanpa Jendela/ RTJ.
Proses pembuatan komik ini juga didukung penuh oleh Pemda Provinsi
Nusa Tengara Timur dengan menyediakan tempat dan sarana yang memadai sehingga
proses ini dapat berjalan dengan lancar.
Palembang. Kami Datangg...
Rencananya tanggal 29-31 Oktober 2012, Komunitas RTJ akan membuat workshop komik curhat di Lapas Anak palembang. Workshop rencananya dibuka oleh Walikota Palembang.
Hasil workshop akan di terbitkan dan menjadi kompilasi buku komik curhat ke tujuh yang diterbitkan oleh komunitas RTJ.
Selain dicetak menjadi buku, hasil komik curhat akan dipamerkan pada bulan Desember 2012 di Palembang.
Hasil workshop akan di terbitkan dan menjadi kompilasi buku komik curhat ke tujuh yang diterbitkan oleh komunitas RTJ.
Selain dicetak menjadi buku, hasil komik curhat akan dipamerkan pada bulan Desember 2012 di Palembang.
Workshop Jadi Buku
Workshop komik curhat berlangsung pada akhir bulan Januari sampai awal bulan Februari 2012, di dalam LP Anak Pria Tangerang. Difasilitasi oleh Komunitas RTJ/ Mas Maman dan Kak Dani. Kemudian pada bulan Oktober 2012 terbit buku kompilasi komik curhat karya anak LP Anak Pria Tangerang. buku komik ini bisa di dapat secara gratis di LP Anak Pria Tangerang. Buku ini juga akan menjadi souvenir khas yang akan dibagikan ke pengunjung, terutama kunjungan kerja di LP Anak Pria Tangerang secara terbatas
5 Tahun RTJ
tak terasa, sudah 5 tahun umur RTJ, komunitas pendampingan berbasis seni dan kreativitas.. masih belum seberapa yang kami lakukan. berharap bahwa umur kegiatan kami bisa lebih panjang lagi, sehingga banyak yang bisa merasakan manfaatnya, terutama anak2 yang terabaikan oleh lingkungan atau keluarganya.. amin...
perpustakaan RTJ
perpustakaan mini, atau bisa di sebut pojok baca. ada di depan pintu masuk rumah yang menjadi markas kawan-kawan RTJ.
RTJ
RTJ adalah sebuah Komunitas Rumah Singgah untuk remaja yang mengalami problem interaksi baik di lingkungan sosial tempat tinggal
ataupun di rumah sendiri
Pada perkembangannya, RTJ berusaha menemukan komunitas pusat dan marjinal dalam suatu forum workshop dengan tujuan menghilangkan sekat, membangun rasa percaya diri dan saling toleransi pada masing-masing komunitas yang dipertemukan
Sedangkan Misi RTJ adalah:
• Membangun kemandirian tiap-tiap individu dalam komunitas.
• Mengasah dan menemukan potensi pada diri masing-masing individu yang bisa jadi belum ditemukan.
• Mendorong masing-masing individu yang terlibat di komiunitas untuk bisa memaksimalkan potensinya, sehingga mampu melakukan tindakan nyata berupa pendampingan di wilayah dampingan yang sudah disepakati
ataupun di rumah sendiri
Pada perkembangannya, RTJ berusaha menemukan komunitas pusat dan marjinal dalam suatu forum workshop dengan tujuan menghilangkan sekat, membangun rasa percaya diri dan saling toleransi pada masing-masing komunitas yang dipertemukan
Sedangkan Misi RTJ adalah:
• Membangun kemandirian tiap-tiap individu dalam komunitas.
• Mengasah dan menemukan potensi pada diri masing-masing individu yang bisa jadi belum ditemukan.
• Mendorong masing-masing individu yang terlibat di komiunitas untuk bisa memaksimalkan potensinya, sehingga mampu melakukan tindakan nyata berupa pendampingan di wilayah dampingan yang sudah disepakati
Subscribe to:
Posts (Atom)