Saturday, November 10, 2012

kliping berita:Anak Lapas Pakjo Curhat di Komik

http://infopublik.kominfo.go.id | Senin, 05 November 2012 | 07:49

Palembang, InfoPublik -  Suka dan duka yang dirasakan tahanan anak di bawah umur di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pakjo Klas I Palembang, akan dituangkan dalam komik.
Adalah Abdul Rahman Soleh, koordinator Program Rumah Tanpa Jendela, sekaligus fasilitator Komik Curhat yang menggagas rencana ini.
“Di Sumatera, Palembang adalah kota pertama. Ini soft launchingnya. Komiknya sudah jadi. Kita beri nama Komik Curhat,” ujar Soleh, dibincangi saat pembukaan workshop Komik Curhat di Lapas Anak Pakjo, Rabu (31/10).
Sebelumnya Komik Curhat dibuat di Blitar, Tangerang, Sidoarjo, dan Jombang. Di Palembang, pembuatan komik ini bekerja sama dengan Yayasan Bunda Eva.
Sesuai namanya, komik curhat memuat ungkapan hati tahanan anak. “Mereka bisa mengekspresikan perasaan selama berada di balik jeruji besi,” ujar Soleh.
Tentu tidak semua anak boleh bertutur, hanya dipilih 30 anak. Mereka pun kelak dipandu saat ingin bercerita. “Tapi anak-anak itu sendiri yang akan merumuskan apa yang ingin mereka ceritakan. Komiknya setebal 60 halaman,” katanya.
Mengenai dipilihnya cerita soal kehidupan anak di lembaga permasyarakatan, karena selama ini jarang ada yang mengurus anak lapas. Soleh pun tanpa segan mengatakan dirinya cukup dekat dengan Kepala Lapas Anak Pakjo. “Kepala Lapas sendiri berkeinginan curhat tahanan anak itu diangkat dalam komik,” ujarnya.
Ia menambahkan, hasil karya tahanan anak di Lapas Pakjo lumayan bagus. “Di luar perkiraan. Ceritanya bagus dan menarik,” katanya.
Sebelumnya, Soleh mengatakan pihaknya telah menuangkan cerita soal derita anak korban semburan lumpur Lapindo.
Kepala Lapas Anak Pakjo Palembang, Puji Harinto, mengatakan, pembuatan komik ini salah satu upaya memberikan ruang berekspresi bagi tahanan anak.
“Mereka bisa menuangkan emosinya lewat komik. Kerinduan kepada keluarga, dan orang-orang yang disayangi. Pembuatan komik ini juga untuk memberi pelajaran kepada anak seusia mereka agar tidak terjerumus, misalnya terlibat narkoba,” kata Harinto.
Eva Santana, Ketua Yayasan Bunda Eva, menyambut positif pembuatan komik curhat tahanan anak di Lapas Pakjo.
“Ini bisa jadi sarana menyalurkan potensi mereka untuk berkreasi,” ujar Eva, yang dalam kesempatan workshop itu melihat komik hasil kreasi tahanan anak Pakjo. (wahyu/toeb)

No comments: